JADILAH MANUSIA YANG BAIK.

RASULULLAH Shallallahu alaiyhi wa Sallam bersabda ….
أفضل الناس كل مخموم القلب صدوق اللسان،
قالوا : صدوق اللسان نعرفه فما مخموم القلب ؟
قال : التقي النقي ، لا إثم فيه و لا بغي و لا غل و لا حسد.
SEBAIK – BAIK MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG BERSIH HATINYA DAN SELALU BENAR ATAU JUJUR LISANNYA.”
Kemudian mereka para sahabat berkata, mengenai jujur atau benar lisannya, kami sudah mengetahui- nya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang BERSIH HATINYA?.
Beliau menjawab :
Yaitu SESEORANG YANG BERTAKWA DAN BERSIH, YANG TIDAK TERDAPAT DOSA PADA DIRINYA, TIDAK DZHALIM, TIDAK IRI, DAN JUGA TIDAK DENGKI.”
(HR. Ibnu Majah 4216 dan Ibnu ‘Asakir (17/29/2.)
Semoga Allaah Membimbing kita semua menjadi orang baik serta Mendapat kan Ridha Allah … Aamiin.

BERTASBIH LAH MEMUJI ALLAH DALAM KONDISI APAPUN.
Firman Allah dalam Al Quranul Karim pada Surat Ath-Thur ayat 48 menyebutkan ….
وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَاِنَّكَ بِاَعْيُنِنَا وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِيْنَ تَقُوْمُۙ
Dan BERSABARLAH (Muhammad) MENUNGGU KETETAPAN TUHANMU, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan BERTASBIH LAH DENGAN MEMUJI TUHANMU KETIKA ENGKAU BANGUN.”
Setelah menjelaskan berbagai situasi yang besar, menyedihkan hati rasul, akibat tindakan membangkang dan keras kepala orang- orang kafir dan musyrik yang menolak beriman kepada Allah dan rasulnya. Maka Allah memerintahkan kepada Muhamamd saw supaya bersabar terhadap gangguan kaumnya.dan tidak lagi menghiraukan mereka, serta tetap menyampaikan perintah-Nya dan memperingatkan larangan-Nya, dan menyampaikan apa yang telah diwahyu kan kepadanya, sebab Allah selalu melihat nya dan memperhati kan pekerjaannya serta menjaga dan melindunginya dari gangguan dan rintangan musuhnya.

PERIHAL BERTASBIH DAN MEMUJI TUHAN ketika bangun dan berdiri, meliputi tiga keadaan, yaitu:
✓. KETIKA BANGUN DARI TIDUR.
✓. KETIKA BANGUN DARI DUDUK.
✓. KETIKA BANGUN AKAN SALAT.
Hal ini mengandung hikmah supaya orang mukmin selalu bertasbih setiap saat, dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, terutama perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.

ATHA’, SA’ID, SUFYAN ATS-SAURI, dan ABUL AHWAS berkata:
BAHWA NABI MUHAMMAD ﷺ BERTASBIH TATKALA IA BANGKIT DARI TEMPAT DUDUKNYA.
Sebagian hadis: Dari Abu Barzah al-Aslami_ berkata, Rasulullah ﷺ pada akhir hayatnya, apabila beliau bangun dari tempat duduknya beliau mengucapkan,
SUBHANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIKA.”
Engkau mengucapkan suatu ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelum nya. Rasulullah ﷺ bersabda, “UCAPAN INI PENGHAPUS DOSA DARI KESALAHAN- KESALAHAN YANG MUNGKIN TERJADI DI MAJLIS.” (Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa’i).
Diriwayatkan bahwa sanya Jibril telah mengajarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ agar ucapan tersebut dibaca ketika hendak bangkit dan duduk dalam satu majlis yaitu : “MAHASUCI ENGKAU, WAHAI ALLAH, DENGAN MEMUJI – MU, AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ENGKAU, AKU MOHON PENGAMPUNAN – MU DAN AKU BERTOBAT KEPADA- MU.”(Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa’i).
Semoga kita senantiasa BERDZIKIR dan BERTASBIH MEMUJI ALLAH kapan pun dan dimanapun kita berada.

Wabillahi Taufieq wal Hidayah.
Wassalamu ‘alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar Masoed Abidin Jabbar

JANJI ALLAH UNTUK ORANG-ORANG YANG ISTIQAMAH ( IMAN YANG TEGUH ).

Sesungguhnya orang- orang yang berkata, Tuhan kami adalah, ALLAH, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat- malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata) “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanji kan kepadamu. Kamilah pelindungpelindung mu dalam kehidupan dunia dan akhirat, didalamnya (syurga) kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.” (QS. FUSSILAT. 30-31).

1. DI AKHIRAT KELAK SESEORANG AKAN DIKUMPULKAN BERSAMA YANG DICINTAINYA.
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ.
Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai.” (HR. At-Tirmidzî no. 2385).

2. BUKTIKAN CINTA KEPADA SAUDARA SESAMA MUSLIM .
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه.
Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman dengan iman sempurna sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhàrî no. 13 dan Muslim no. 45).

3. Al ‘ILM, AL- MUTA-A’LLUM = “ILMU ITU YANG TELAH DI AMAL KAN” … BILA BELUM DI AMALKAN, namanya baru PENGETAHUAN.

4. ALLÀH CINTAI ORANG YANG BERLAKU ADIL.
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
Allâh tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi mu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguh nya Allàh menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 8).

YAA ALLAH HINDAR KAN KAMI DARI KEBINGUNGAN DAN KESEDIHAN … “Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid-daini wa qahrir-rijâl … Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haramika, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak … Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi).

Ya Allah, Ya Rabb … Terimalah dan kabul kanlah Do’a dan Hajat kami. Aamiin ya Rabbal abbal Alamiin.

HATI-HATI DENGAN SIKAP RIYA’ DAN SUM’AH

✓. Sabda Baginda Rasûlullâh Shallallàhu alaiyhi wa Sallam …
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ و حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَهُ فَدَنَوْتُ مِنْهُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ(البخاري)
Berkata Nabi shalallahu alaihi wa salam:
Barang siapa yang memperdengarkan (amalnya) maka Allah akan memperdengar kannya, dan barang siapa yang pamer (amalnya) maka Allah akan pamer dengan orang tersebut.” (HSR Imam AL BUKHARI).

✓. PELAJARAN BESAR DARI HADITS INI …
1- Orang yang beramal dan memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka dia termasuk orang yang memamerkan amalnya kepada orang lain.

2- Jika begitu maka tidak ada keikhlasan dalam beramal bagi orang yang suka memperdengarkan amalnya.

3- Orang yang suka pamer nanti Allah akan pamer terhadap orang tersebut bahwa Allah maha kaya dan tidak membutuhkan amal dari orang tersebut.

4- Sebenarnya hadits ini sangat simple dan praktis namun sulit dilakukan.

5- Seorang manusia yang beramal harus memurnikan niatnya karena Allah dan tidak boleh menceritakan amalnya tersebut.

6- Menceritakan amal dirinya berarti manusia tersebut tidak ikhlas dengan amalnya.

7- Sebenarnya jika seseorang itu imannya kuat, dan didorong ilmu yang cukup maka ia akan menjadi orang ikhlas dalam beramal dan untuk memperkuat iman itu harus dilakukan secara integral dan kaffah.

✓. BIMBINGAN AL-QURAN:
1- Yakni dengan MENGERJAKAN AMAL SEMATA-MATA HANYA KARENA ALLAH, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu; Oleh karena itu, siapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan siapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya“. (Q.Surat Al-Kahfi 110).

2- Sifat orang MUNAFIK diantaranya, TIADA IKHLAS bagi mereka, dan amal mereka bukan karena Allah, melainkan hanya ingin disaksikan oleh manusia untuk melindungi diri mereka dari manusia; mereka melakukannya hanya dibuat-buat. Karena itu, mereka sering sekali meninggalkan salat yang sebagian besarnya tidak kelihatan di mata umum, seperti salat Isya di hari yang gelap, dan salat Subuh di saat pagi masih gelap.
إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia.” (QS.An Nisa:48).

Demikianlah sebuah peringatan dari Allah dan Rasûlullâh … Moga Barmanfaat buat kita semua.

Wassalaam BuyaHMA Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar