BEBASKANLAH SEORANG MUSLIM DARI KESULITAN DI DUNIA, MAKA INSYAALLAH AKAN DIBEBASKAN DARI KESULITAN DI AKHIRAT.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
”Barangsiapa yang membebas kan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan- kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan- kesusahan akhirat.”
“Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat”.
“Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.”
“Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.
(Hadits ini diriwayat kan oleh Muslim dalam kitab shahihnya.).
KEWAJIBAN BERSYUKUR DAN ISTIQAMAH MENJAUHI HUBUUL-MAAL.
Meminta kepada selain Allah atau menjadi hamba benda (hubbulmaal) adalah watak yang tidak pantas dimiliki oleh manusia yang berakal. Keberadaan manusia di alam ini hanya tersebab “rahmat” dan “rahim” dari Allah Azza Jalla. Karena itu manusia dengan kesungguhan hati bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang ada pada diri dan alam keliling kita.
Penghambaan kepada materi, pasti mendatang kan bencana. Benda dan alam hanyalah rahmat Allah untuk mencapai kemakmuran dan bukanlah tujuan hidup. Amatlah salah bila manusia rela diperbudak materi sehingga jatuh menjadi hubbul maal (budak materi) atau hubbud dun-ya (budak dunia). Bermacam bencana akan menimpa manusia di arena “perebutan materi” itu.
Firman Allah menyatakan; “Dan ingatlah tatkala TuhanMu mempermaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambah nikmatku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya adzabKu sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim : 7).
Itulah sebabnya bila mampu mensyukuri nikmat yang Allah berikan maka kian hari nikmat itu kian bertambah dan akan membawa ketenangan di hati.
Nikmat tidak hanya materi. Nikmat Allah juga dalam bentuk, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat keberkahan, nikmat kebahagiaan yang kita rasakan bahkan sakit, ujian, cobaan dan penderitaan juga disebut sebagai nikmat.
Kemampuan untuk bersyukur atas semua nikmat inilah Allah memberikan rasa ridha kepada diri kita.
Ridha adalah kemampuan menerima apapun yang Allah berikan kepada kita. Dalam kondisi senang dan susah, sedih dan bahagia, tawa dan air mata, amat berarti dalam hidup karena semuanya itu datang dari Allah. Inilah yang disebut dengan keajaiban bersyukur. Dalam keadaan apapun kita merasakan kedamaian hati, kita senantiasa menyadari hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah semata.
“Kenalilah Allah ketika dalam keadaan senang, niscaya Dia mengenalimu ketika dalam keadaan susah.” (HR. Ahmad).
Alam yang mencakup bumi, langit dan seisinya itu adalah anugerah Allah yang ditundukkan kepada manusia untuk dijadikan objek sasaran tugas sang Khalifah. Sehingga secara bertahap dengan kerja jasmani dan kecerdasan akal manusia, peradaban akan semakin meningkat dan maju dalam menyejahterakan umat manusia.
GERAKAN DAN PERSAUDARAAN MUKMIN ITU BAGAIKAN LEBAH.
Dari Abdullah bin Amru radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuat nya patah dan rusak”.
(HR Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir).
Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya
✓. memakan yang baik dan halal
✓. serta selalu menjauhi makanan yang haram.
Ia selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfaat sebagimana lebah yang mengeluar kan madu yang bermanfaat untuk manusia.
Dimanapun ia berada, tak pernah berbuat kerusakan.
Bahkan ia menjadi pintu pintu pembuka kebaikan untuk manusia.
Ia selalu rajin berusaha dan tak pernah malas. Ulet dan tak pernah menyerah. Bahkan ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain.
Al Munawi rahimahullah berkata:
ووجه الشبه:
حذق النحل، وفِطنته، وقلة أذاه، وحقارته، ومنفعته، وقنوعه، وسعيه في النهار، وتنزُّهه عن الأقذار، وطيب أكله، وأنه لا يأكل مِن كسب غيره، وطاعته لأميره، وأن للنحل آفاتٍ تقطعه عن عمله، منها: الظلمة، والغَيْم، والريح، والدخَان، والماء، والنار، وكذلك المؤمن له آفات تُفقِره عن عمله؛ ظلمة الغفلة، وغَيْم الشك، وريح الفتنة، ودخَان الحرام، ونار الهوى
“Sisi kesamaan nya adalah bahwa lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah (tawadlu), bermanfaat, selalu merasa cukup (qana’ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makananya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain, amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api. Demikian pula mukmin amalnya terkena penyakit bila terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, angin fitnah, asap haram, dan api hawa nafsu”.
(Faidlul Qadiir, 5/115).
DOA PAGI INI.
Bismillahirrahmannirahim.
“Alhamdu lillaahil ladzii Ahyaanaa ba’da maa Amaatanaa wa ilaihin-Nusyuur.”
“Segenap puji bagi Allah yang telah menghidup kan dan setelah mematikan kami dan kepadaNyalah tempat kembali.”
Yaa Allah…
“Terima kasih atas segala nikmat dan karuniaMu di pagi ini.”
“Jadikanlah setiap langkah kami selalu dalam kebaikan.”
“Mudahkanlah urusan kami hari ini.”
“Bukakanlah pintu rezeki untuk kami semua.”
“Dan jadikan sisa umur kami penuh dengan keberkahan.”
“Lindungilah kami, orang tua kami, keluarga kami, anak cucu kami, saudara² kami dan tetangga kami serta sahabat² kami dengan kasih sayangMu.”
“Sesungguhnya hidup dan mati kami hanya karena-Mu.”
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
NASEHAT AHLI HIKMAH :
- Siapa yang ingin menjadi kaya, hendaknya ia selalu senang dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, baik berupa harta benda, maupun yang lainnya.
- Siapa yang ingin pandai dalam urusan agamanya, maka hendaknya mau menerima kebenaran dari Allah yang disampaikan oleh siapapun datangnya
- Siapa yang ingin menjadi yang bijak, hendaknya dia menjadi orang berilmu.
- Siapa yang ingin aman dari gangguan manusia, naka hendaknya dia berusaha tidak membuka aib orang lain.
- Siapa yang ingin dapat kemuliaan didunia dan akhirat, maka hendaknya utamakan urusan akhirat diatas kepentingan duniawi.
- Siapa yang ingin memperoleh surga di dunia dan surga di akhirat, maka hendaknya dia banyak memberi, karena yg banyak memberi itu dekat dengan surga dan jauh dari neraka.
- Tidak akan bisa berkumpul antara iman dan bakhil (kikir) di hati seorang mukmin selamanya. Adakah penyakit yang lebih berbahaya daripada bakhil? – (HR. Bukhari Muslim).
- Siapa yang menjadikan dunia tujuan hidupnya, maka Allah akan menjadikan dirinya sibuk dengan dunianya, sedangkan dunia akan menghampirinya sebatas yang telah ditentukan untuknya jua. Tidak lebih.
- Siapa yg menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memudahkan semua urusannya, menjadikan hatinya kaya, dan dunia akan mendatanginya dengan mudah.
- Siapa yang menyangka bahwa ia punya penolong lebih kuat dari Allah, berarti ia belum mengenal Allah dengan baik.
- Siapa yang mengira dirinya punya musuh yang lebih berbahaya dari dorongan nafsunya, berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik.
- Jadilah orang yang paling baik disisi Allah. Jadilah orang yang paling berkekurangan dalam pandangan dirimu. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain. “Sesempurna Iman seorang adalah yang paling baik akhlaknya”. (HR.Tirmidzi).
Agar peradaban membawa kepada kemaslahatan dan menyejahterakan umat maka bimbingan agama menjadi penyempurna rahmat Allah bagi manusia. Maka, kewajiban setiap diri memelihara jasmani dengan menjaga kesehatannya.
Akal mesti dikembangkan dengan ilmu pengetahuan.
Agama wajib dilaksanakan dalam realitas kehidupan.
Perintah Allah dengan Alquran mesti diyakini sebagai pedoman hidup yang paripurna.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
DOA PAGI INI.
Bismillahirrahmannirahim.
“Alhamdu lillaahil ladzii Ahyaanaa ba’da maa Amaatanaa wa ilaihin-Nusyuur.”
“Segenap puji bagi Allah yang telah menghidup kan dan setelah mematikan kami dan kepadaNyalah tempat kembali.”
Yaa Allah…
“Terima kasih atas segala nikmat dan karuniaMu di pagi ini.”
“Jadikanlah setiap langkah kami selalu dalam kebaikan.”
“Mudahkanlah urusan kami hari ini.”
“Bukakanlah pintu rezeki untuk kami semua.”
“Dan jadikan sisa umur kami penuh dengan keberkahan.”
“Lindungilah kami, orang tua kami, keluarga kami, anak cucu kami, saudara² kami dan tetangga kami serta sahabat² kami dengan kasih sayangMu.”
“Sesungguhnya hidup dan mati kami hanya karena-Mu.”
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
KEBERANIAN ADALAH PENYEMPURNA AGAMA ANAK ADAM
ولما كان صلاح بني آدم لا يتم في دينهم ودنياهم الا بالشجاعة
“Kebaikan anak cucu Adam tidak mungkin bisa sempurna dalam agamanya melainkan dengan keberanian dan dermawan.“
(Syaikhul Islàm Ibn Taimiyah, Istiqàmah, 2/269)
Roemah Suji Kotogadang 3 September 2017 M/ 3 Dzulhijjah 1438 H
Komentar Terbaru