EMPAT BULAN HARAM

EMPAT BULAN HARAM
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Muharram.
Satu bulan lagi adalah Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.
(HR. Al-Bukhâri no. 3197 dan Muslim no. 1679).

BULAN DZUL QA’DAH, PERTEMUAN NABI MUSA DENGAN ALLAH
وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ
Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan telah berfirman langsung kepada Musa.
(QS Al-A’ràf: 143), lihat Ibn Katsîr, 3/468).

RASÛLULLÀH UMRAH DI BULAN DZUL QA’DAH
Anas bin Màlik Radhiyallàhu ‘anhu berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ، أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ
Nabi Shallallàhu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di Bulan Dzul Qa’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya.
Empat umrah itu adalah Umrah Hudaibiyah di Bulan Dzul Qa’dah, umrah tahun depan di Bulan Dzul Qa’dah, …
(HR. Al-Bukhârî 1780, Muslim 1253)

MERAIH RIDHA ALLAH, BERSIH HATI  (طهارة القلب)
ومن علامات القبول أن يتخلص القلب من أمراضه وأدرانه فيعود إلى حب الله تعالى وتقديم مرضاته على مرضاة غيره- وإيثار أوامره على أوامر من سواه، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله،
Tanda orang yang diterima amalnya senantiasa mengutamakan apa yang dicintai dan diridhai Allah daripada kecintaan dan keridhaan manusia, mendahulukan perintah-perintah-Nya daripada perintah siapapun selain-Nya, dan ia mencintai orang lain karena Allah.

MILIKI HATI YANG BERSIH (طهارة القلب)

ومن علامات القبول…. وأن يترك الحسد والبغضاء والكراهية،
Tanda diterimanya amal adalah Jauh dari sifat hasad (iri dan dengki), kebencian dan permusuhan dengan orang lain karena urusan dunia.”

ALANGKAH BANYAKNYA NIKMAT ALLAH

ALHAMDULILLAH. SEJAK DARI BANGUN TIDUR PAGI INI TIDAK KAH TERASA NIKMAT ALLAH ..?? … ALANGKAH BANYAKNYA.
Jawabannya pasti macam-macam.
Semua yang terasa tentulah  dipikiran lebih kepada kemaslahatan dan keuntungan peribadi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang bangun di pagi hari, namun hanya dunia yang dipikirkannya sehingga se-olah-olah dia tidak melihat hak Allah dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya …
(1). KEBINGUNGAN YANG TIADA PUTUSNYA.
(2). KESIBUKAN YANG TIADA UJUNGNYA.
(3). KEPERLUAN YANG TAK PERNAH TERPENUHI.
(4). KEINGINAN YANG TAK PERNAH TERCAPAI”.
(HR. Ath Thabrani).

Tidak heran jika di pagi hari yang cerah sekalipun, ada saja, bahkan banyak, orang yang stress, bingung, resah, gelisah, takut, karena pikiran kita dipenuhi hanya untuk hal2 yang duniawi semata.

JAGALAH HAK ALLAH PADA DIRI KITA dan BERSYUKUR KARENA DIA MASIH MEMBERI UMUR dan KESEMPATAN UNTUK HIDUP KEPADA KITA.
Dengan demikian Allah Ta’ala akan menjaga ‘dunia’ kita.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
Dua rakaat shalat sunnah sebelum shubuh lebih baik dari pada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim).

TIDAK ADA YANG MESTI KITA CEMASKAN JIKA ALLAH TA’ALA YANG MAHA MEMILIKI ALAM SEMESTA INI TELAH MENJAMIN HARI-HARI KITA?
Barangsiapa yang shalat shubuh, maka dia berada dalam jaminan Allah ..”
(HR. Muslim).

TIDAK ADA  YANG PERLU DIRESAH KAN JIKA DENGAN DZIKIR PAGI DAN SORE,  MAKA ALLAH AKAN MENGANGKAT DERAJAT KITA.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Maukah kamu aku tunjuk kan perbuatan mu yang terbaik, paling suci di sisi Raja mu dan paling mengangkat derajatmu dan lebih baik dari infaq emas atau perak?
DZIKIR LAH KEPADA ALLAH YANG MAHA TINGGI.”
(HR. At-Tirmidzi).

DENGAN BERDZIKIR MAKA HARI HARI KITA AKAN LEBIH INDAH DAN BERSERI.
FIRMAN ALLAAH …
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati orang mukmin akan menjadi tenteram.”
(QS Ar-Ra’d : 28)

Mari awali hari hari ini dengan shalat Dhuha sebagai sedekah kepada 360 persendian kita anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Insya Allah akan mencukupi kehidupan kita dengan rezeki yang halal dan barakah.
Betapa tenang dan damainya hari-hari yang kita lalui jika kita memulainya dengan memelihara hak hak Allah.
Wa Allahu Ta’ala ‘alam bish- Shawaab.

NASEHAT DIENUL – ISLAM

ISLAM TELAH MENGUASAI DUNIA BERABAD ABAD LAMANYA DENGAN TUNTUNAN DIEN (AGAMA) INI.
✔️ IKATAN YANG MENYATUKAN NYA ADALAH AQIDAH TAUHID.
✔️ KEKYATAN NYA ADALAH UKHUWWAH FILLAAH_ (PERSAUDARAAN PADA NAUNGAN ALLAAH).
✔️ SENDI KEJAYAAN NYA ADALAH MAHABBAH FILLAAH (CINTA AKAN ALLAAH).
✔️ TUJUAN LANGKAH NYA ADALAH MENINGGIKAN KALIMAT ALLAH.
✔️ CITA²NYA ADALAH HIDUP DAN MATI DALAM RIDHA ALLAAH (FII SABILILLAAH).
SEMOGA KITA SEMUA AHLUL JANNAH WA AL-HASANAH FID-DUNYA WAL AKHIRAH.
AAMIIN YAA RABBAAL ALAMIIN.

JANGAN DI BIARKAN HARI HARI BERLALU TANPA SEMPAT MEMANFAATKAN UNTUK BERMUNAJAH KEPADA ALLAAH.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ  ۖ  عَسٰۤى اَنْ يَّبْعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
(QS Al-Isra’ Ayat 79)   
            
Yaa Allah Yaa Rabbanaa Berilah  Saudaraku  Rahmat-Mu, Hidayah-Mu, Sehat wal Afiat, Rejeki yang barakah, keberkahan dan kemuliaan, kesabaran dan keikhlasan hati serta selalu dalam lindungan Mu Yaa Allah Yaa Rahmaan.”
Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin …                        Selamat bermunajat kepada Allah SWT dan menunaikan Shalat Tahajud.

HADAPI SEMUA FITNAH KEHIDUPAN DI DUNIA (seperti penyakit, wabah, bencana, jemelaratan dan sebagainya) DENGAN 5 (LIMA) SIKAP ini.
(1). Perbaiki kurenah (sikap dan tingkah laku ) sesuai dengan Syari’ah dan Sunnah Rasulullaah.
(2). Selalu lah menjaga Konsistensi (Istiqamah) dalam melaksanakan Diinullaah.
(3). Hidup lah dengan sikap yang  Qanaah.
(4). Jangan sekali kali  lengah menghadapi cobaan duniawi.
(5). Tetapkan visi kehidupan menuju Jannah.
SEMOGA BARAKAH.

Wassalamu ‘Alaiykum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh.
Buya Masoed Abidin Jabbar
Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin

PERAN GEN. Z, MILENIALIS

JANGAN MUDAH MENUDUH
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
” Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata. “
(QS.4. An Nisak : 112).

MENJADI GENERASI BERADAB BERADAT  BERAGAMA YANG TAAT DAN UNGGUL  …. Pengamatan tentang Teori Generasi …. Baby Boomers, Gen-X, dan Millennials tersebut, menurut pengalaman dan pengamatan, tidak sepenuhnya berlaku di seluruh tanah air Indonesia.
Hanya saja Millennials ini prilakunya dan cara hidupnya sadang diadopsi oleh gaya hidup urban anak2 kota besar dan mencoba mengejar tiruan yang mendunia sejagat global.

AMAT DIPERLUKAN KEHATI HATIAN …. ingek sabalun kanai. Kulimek sabalun abih.

Agak agak nan ka pai. Ingek ingek nan ka tingga

Ini adalah kecerdasan lokal menghadapi setiap perubahan.

Namun di daerah hanya segelintir saja yang serupa itu. Sekalipun ada tapi mereka mulai menyebar ke daerah kota kota besar lainnya karena kehidupan di desa dan nagari umumnya dipagari adat dan tata lama yang sudah lama menjadi kesepakatan kolektif masyarakatnya.

Semoga membuka cakrawala berpikir dengan mengedepan kan local wisdom yang intensif dengan menggunakan MULOK atau MUATAN LOKAL dalam kurikulum pelajaran nasional.

HANYA KARENA BUTA MATA HATI TERTUTUP KEJERNIHAN PIKIRAN yang menyebab kan pandangan terhadap
kelakuan yang buruk seakan terlihat baik untuk ditiru.
Yang di kuatirkan adalah anak daerah cenderung latah terhadap yang disebut “Kemajuan” (lifestyle) ini.
Mereka cenderung mengekor (follower) terhadap apa yang menjadi gaya hidup bagi orang dikota kota besar.
Padahal orang orang di kota kota besar yang mengglobal itu tidak semuanya sudah cerdas dalam memilih gaya hidup serta memahami dinamika perubahan. …

TIDAK MENOLAK KEBENARAN AGAMA. Sejak masa dahulu dan tidak hanya zaman sekarang, orang yang selalu menolak kebenaran ini, telah ditantang oleh Allah untuk membuat suatu ayat menyamai Al Qur-an, ternyata sampai sekarang tidak satupun mereka mampu membuatnya.

Kenapa tidak mau mengerjakan perintah ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA dan meninggalkan LARANGAN-NYA ???

Memang benar tantangan dari Allah kepada orang yang menolak kebenaran itu tidak pernah mereka dapat buktikannya, sebagaimana firman Allaah, yang artinya :

” Katakanlah (Kalau demikian); maka datangkanlah sepuluh surah yang dibuat yang menyamainya,  dan panggil lah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.”
(QS. Hud : 13).


Marilah kita pelajari dan ajarkan Al Qur-an kepada semua orang ….. !  
                            
Tidak satupun dari dulu dan sampai sekarang yang mampu membuat menyamai dan menandingi Al Qur-an, maka jelaslah Al Qur-an adalah wahyu Allah.

Telah 15 abad berlalu, mereka tidak mampu membuat tantangan Allah, yaitu membuat sepuluh surah.
Pernah pada masa Rasulullah seorang Quraisy yang berlagak mampu membuat dan menyamai Al Qur an, namanya An Nadhar bin Al Harits,  ternyata ia tidak mampu membuat satu surah pun, menandingi kefasihan dan keindahan bahasanya.
Kisah ini diabadikan dalam Al Qur-an :
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata : “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membaca kan yang seperti ini, (Al Qur-an) ini tidak lain hanya dongeng-dongeng orang-orang purbakala.”
(QS. Anfal :31).

Mereka tidak αkan mampu untuk membuat sepuluh surah yang dimaksud, kemudian Allah memberikan kemudahan dan  mengatakan, apabila mereka masih tak mampu membuat sepuluh surah, maka Allah menantang membuat menyamai satu surah terpendek saja dalam Al Qur-an (Al Kautsar), ternyata mereka juga tidak mampu, hal mana disampaikan dalam firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 23.

Tetapi Al Nadhar dan Al Nadhar lain  sekarangpun tidak mampu membuktikan membuat menyamai dan menandingi, sedangkan Allah menantang dan memberi kesempatan kepada siapa saja yang masih meragukan kebenaran Al Qur-an untuk menciptakan  suatu karya sastra yang dapat menandingi dan menyamainya.

Apa yang dapat kita ambil dari “Tantangan Allah” itu adalah janganlah kita ragukan kebenaran Al Qur-an.

Tambahan pengamatan hilangnya suluah bendang di nagari menjadi salah satu penyebab mundurnya Minangkabau.

Tidak banyak lagi ulama dan para asatidz yang punya masjid.

Mereka kebanyakan nya hanya datang ke MASJID atau SURAU dan LANGGAR hanya ketika di undang.
Mereka tidak lagi banyak memiliki atau mengelola masjid itu.
Kalimat kondang kita lekatkan pada para asatidz yang KAYUN diundang kemana mana.

KAYUN dalam pengertian suluah bendang selama ini bagi Minangkabau adalah QAYYUM yang selalu  ada di hati umat atau QAUM nya dan selalu tegak didepan …
Inilah yang kurang sekarang di ranah bundo minangkbau itu.
Yaa Allah,  Berilah hati kami ketenangan dan keiklasan.
Jadikan hari ini menghimpun amalan bekal kami menghadap Mu kelak.

LAKNAT ALLÂH BAGI YANG SUKA MONEY POLITIC (SUAP).
Abdullàh bin ‘Amr, Radhiyallàhu ‘Anhu berkata Rasûlullàh bersabda,
لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي
“Laknat Allâh kepada pemberi suap dan penerima suap”.
(HR. Ahmad, no. 6984; Ibn Màjah, no. 2313)

Semoga bermanfaat.
Wassalam
#BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

KIRIM HARTA KE SURGA DENGAN SHADAQAH

Cerdas… sangat cerdas sekali..!
CERDAS LAH DENGAN HARTA DUNIA, KIRIM KE SORGA SEDARI SEKARANG ….. Teruslah untuk memberi ... Engkau akan menerima. Sabda Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam:
اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
Alyadul ‘ulya khayrun minal yadil sufla
Artinya : Tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.

Ketika kita hidup senantiasa untuk membahagiakan orang lain, suatu waktu pasti Allah akan memberi kan kepada kita orang orang yang akan membahagiakan kita …. MAKA BERUSAHA LAH UNTUK MEMBERI BUKAN UNTUK MENERIMA ….
Kita akan makin banyak menerima tanpa di minta.

SELAMA KITA MENGHARAP KEBAIKAN DARI ALLAH UNTUK MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN MAKA KEBAIKAN AKAN DATANG DARI JALAN YANG TIDAK DISANGKA SANGKA ….
Maka pasanglah niat baik, maka Allah akan membaik kan suasana dan keadaan  ….
Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan membaik kan suasana kehidupan di dunia sampai di akhirat. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

اذا اراد الله بعبده خيرا جعل فيه ثلاثا خصال:ففيها في الدين ،وزاهدا في الدنيا،وبصرا بغيوبه (محمد بن كعاب القطبي )
” Apabila Allah Ta’ala menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka Dia menjadikan pada dirinya tiga (3) hal :
1). Faqih dalam urusan AGAMA
2). Zuhud thp dunia
3). Mampu melihat aibaib dirinya sendiri. (Muhammad bin Ka’ab bin al Qurthubi radhiyalahu ‘anhu). CERDAS LAH DENGAN HARTA DUNIA, KIRIM KE SORGA SEDARI SEKARANG.

Bismillahir-Rahmanir-rahiim …
Qul innī akhāfu in ‘aṣaitu rabbī ‘ażāba yaumin ‘aẓīm.
May yuṣraf ‘an-hu yauma`iżin fa qad raḥimah, wa żālikal-fauzul-mubīn.
”Katakanlah (Muhammad), “Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (hari Kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku. Barang siapa dijauhkan dari azab atas dirinya pada hari itu, maka sungguh, Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah kemenangan yang nyata.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 15-16).

Ya Allah ya Rabbana, jangan biarkan kami melakukan dosa dan naksiat. Karena kami tahu, itu berarti kami mendurhakai-Mu. Kami juga tahu, dosa dan maksiat akan mengundang murka-Mu.

Ya Allah ya Rabbana, betapa dahsyat dan mengerikannya azab-Mu di akhirat. Jauhkan kami dari azab-Mu. Karena kami pasti tak akan sanggup menangung nya, walau hanya sekejap.

Ya Allah ya Robbana, kami berlindung dari azab-Mu, baik di dunia dan khususnya di akhirat. Tak ada satu pun penolong yang mampu menyelamatkan kami. Tidak harta, kekuasaan, pangkat, dan jabatan. Tidak juga pimpinan dan atasan. Semuanya makhluk belaka, yang juga akan mengalami nasib serupa.

Ya Allah ya Rabbana, ampuni dan rahmati kami. Hanya ampunan dan rahmatMu yang mampu menyelamatkan kami dari siksa-Mu. Ya Allah ya Rahman ya Rahim, kasihilah dan sayangi kami. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aamiin ya mujibas saailin.

Wassalaam BuyaHMA, Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

HIKMAH MAULID ﷺ HATI INI JADI TENTERAM SELALU INGAT RASULALLAH

ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD ﷺ

Bila aku tak suka pada rasa makananku … aku teringat pada baginda Muhammad yang pernah meletakkan batu pada keliling perutnya untuk menahan lapar

Bila aku merasa pakaian ku cuma sedikit … aku teringat pada baginda Muhammad yang hanya punya dua helai baju seumur hidupnya.

Bila aku merasa tidak selesa akan tempat pembaringan ku … aku teringat pada baginda Muhammad tidur hanya beralas pelepah kurma dan kain kasar dalam hidupnya

Apabila aku menjadi begitu kedekut untuk memberi dan berkongsi dengan orang lain .. aku teringat pada baginda Muhammadyang pernah memberi segala-galanya sehingga dia hampir tiada apa-apa untuk dirinya ...

Bila aku fikir betapa miskin nya hidupku …, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺ yang begitu cinta pada orang miskin dan ingin bersama si miskin di syurga, ia menaikkan ...

Bila aku kecewa pada mereka yg banyak menyakiti aku …, aku teringat pada baginda Muhammadyang sentiasa memaafkan sesiapa shj yg berbuat jahat padanya ...

Bila aku berfikir tentang mereka yang membenci aku …, aku teringat pada baginda Muhammadyang sentiasa berdoa untuk orang-orang yang telah menghina nya …

Bila orang lain tidak berterima kasih pada tiap kebaikan yang aku lakukan pada mereka …, aku teringat pada baginda Muhammadyang mengingatkan aku bahwa ganjaran yang hebat hanya dari Allah SWT

Bila tiada siapa menyayangi aku …, aku teringat pada baginda Muhammadyang menyintaiku semenjak beribu tahun dulu ...

Apabila aku berfikir betapa sengsaranya hidup aku …..,
aku teringat pada Baginda Muhammadyang menempuh segala kepayahan hidup demi nikmat Iman dan Islam pada ummatnya yang dicintai dan itu bagai dorongan positif yang menguatkan aku !

ASSALAMUALAIKA YA RASULULLAH

ASSALAMUALAIKA YA HABIBALLAH ﷺ Selawat dan salam keatas baginda junjungan besar , CONTOH TERBAIK SEPANJANG ZAMAN

Terima Kasih Ya Rasulullah ﷺ nikmat iman dan islam ...

Syafaatkan daku di akhirat nanti …

Kerinduan padamu takkan pernah padam selamanya pada mu Ya Habiballah ﷺ ….
اللهم صل على محمد وآل محمد

Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’iy_ rahimahullah berkata …
من أحب أن يفتح الله قلبه أو ينوره، فعليه بترك الكلام فيما لا يعنيه.
Siapa yang ingin Allah bukakan hatinya atau menjadikannya bercahaya, maka hendaklah dia meninggalkan ucapan yang tidak bermanfaat baginya. “
(Al-Majmu’, jilid 1 hlm. 41).

Kito ambiek pulo nasihaik dari Al-Fagih Abul Laits As-Samarqandi yang berkata .. “BARANGSIAPA INGIN SELAMAT DARI AZAB KUBUR” …

WAJIB MELAZIMKAN 4 PERKARA ;
(1). MEMELIHARA SHALATNYA.
(2). SUKA BERSEDEKAH.
(3). RAJIN MEMBACA AL QURAN.
(4). _?BANYAK BERTASBIH DAN ISTIGHFAAR.

KEMUDIAN, JAUHI 4 PERKARA ;
(1). JANGAN BERDUSTA
(2). TIDAK KHIANAT.
(3). TIDAK MENGADU DOMBA DAN MENGHASUT FITNAH.
(4). JANGAN KENCING BERDIRI.
(Refensi Terjemahan Durratun Nasshihin, cetakan ke 2 hal 35.)
Mari amalkan agar jauh dari Azab Kubur.

SEMPURNAKAN RUKU’ DAN SUJUDMU.
Rasûlullâh ﷺ Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَتِمُّوا الرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ*.
Sempurnakanlah ruku’ dan sujud kalian.
(HR. Al-Bukhâri, no. 6644 dan Muslim, no. 425).

Wassalam
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
#BuyaHMA

HIDUP SEKALI HIDUPLAH YANG BERARTI

Ingatlah firman Allah ;
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Kehidupan Dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (Q.S.Ali Imran : 185).

Dan selanjutnya ;
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Sedangkan Kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal.”
(Q.S.Al A’la: 17)

Generasi demi generasi telah berperan mengisi kehidupan ini.

Umur dari hari ke hari terus berkurang menuju sebuah pintu keabadian yang akan antarkan ke pada kebahagiaan atau ke dalam kesengsaraan.

Kematian pasti akan menjemput setiap yang bernyawa.

Dimana saja kamu berada, kematian akan menjemput kamu. Kendatipun kamu berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (Q.S. An Nisa :78)

Ajal adalah batas “jatah” hidup seseorang di dunia yang fana. Kapan ajal menjemput, tiada seorang pun yang tahu.

Firman Allah menyebutkan ;
Dan tiada seorang pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Luqman :34)

Tanpa kita sadari memang, jatah hidup untuk beramal semakin hari semakin sempit dan berangsur- angsur habis, sedang dosa terus bertambah.
Tobat selalu ditunda, bahkan sering tak pernah menyesali akan perbuatan dosa dan maksiat yang di lakukan. Seorang penyair ungkapkan: “Engkau tetap dalam kelengahan dan hatimu lalai. Habis umur sedang dosamu tetap seperti itu keadaannya.”

SESAL DAHULU PENDAPATAN, SESAL KEMUDIAN TIDAK BERGUNA.
Dalam Al Qur’an diceritakan orang yang menyesali perbuatan nya setelah sadar akan kealpaannya ketika masih hidup di dunia.

Allah SWT berfirman :
Dia mengatakan ;Alangkah baiknya jika aku dahulu mengerja kan (amal shaleh) untuk hidupku ini”. (Q.S. A1 Fajr: 24).

Sudah semestinya kaum muslimin, memanfaatkan kesempatan yang ada, sebelum kesempatan itu habis dikala maut datang menjelang, dan jangan pula menunda untuk berbuat baik dan menyia-nyiakan waktu dengan percuma karena maut tidak pernah menunda untuk menjemput kita. Jika demikian, bukankah sebaik nya selalu bersiap diri setiap waktu dan setiap detik guna menghadapi panggilan Allah yang datang secara tiba-tiba itu. Sebagaimana dikatakan dalam pepatah : “Barang siapa mengetahui jauhnya suatu perjalanan maka hendaklah ia bersiap-siap”.

Makna bersiap dalam pepatah ini, bila dikaitkan dengan persiapan untuk kehidupan akhirat adalah bahwa kita harus mempersiapkan bekal menghadapi kematian. Dan taqwa adalah sebaik-baik bekal.

Berbekallah dan sebaik-baik bekal adalah taqwa”. (Q.S. Al Baqarah : 197).

Sangat beruntung orang yang dapat menggunakan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan padanya dengan mensyukuri nikmat umur dan mengguna kan dalam beribadah dan beramal shaleh.
Dan Allah tidak pernah anggap remeh setiap amal perbuatan hamba. Baik atau buruk perbuatan hamba, Allah SWT memperlihatkan nanti di yaumil hisab.

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan melihat (balasan) pula“. (Q.S. Az Zalzalah : 7-8)

BAGAIMANA KITA BERAMAL SHALEH. Apakah harus banyak berzakat, bersedekah, sering haji atau umrah atau harus menuntut pengorbanan materi ???
Tentu jawabannya tidak. Karena kalau demikian berarti kebaikan (amal shaleh) hanya diperuntuk kan khusus bagi orang-orang yang memiliki kelebihan materi, karena hanya mereka yang dapat melakukannya. Lantas bagaimana dengan yang tidak memiliki kelebihan dalam materi ???

Oleh sebab itu Islam mengajar kan bahwa berbuat baik (amal shaleh) tidak selalu harus dengan keluar kan materi, akan tetapi dapat juga dilaku kan hanya dengan sikap dan perilaku yang baik lagi bermanfaat buat orang banyak. Demikianlah ajaran Rasullah SAW.

Sebagaimana sabda Beliau: “Sebaik-baik manusia adalah yang lebih baik akhlaqnya”. (H.R. Thabarani dan Ibnu Umar r.a)

Sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain”. (H.R. Al Qadha’i dari Jabir r.a)

Dan tidak terdapat dalam satu hadits – pun yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia itu adalah yang sering menunai kan ibadah haji atau umrah, yang banyak sedekah nya, yang besar kurbannya, yang kuat puasa dan shalatnya dan semisalnya. Karena semua itu tidaklah berarti apa-apa jikalau akhlaqnya rusak dan jika mereka tidak bisa menampak kan nilai-nilai ibadah yang mereka lakukan itu dalam realita kehidupan mereka dan dalam berinteraksi sosial di tengah hidup bermasyarakat.

Ibadah dan amal shaleh haruslah dilandasi dengan keikhlasan semata­- mata Lillahi ta‘ala.

Sia-sialah orang yang berhaji jika niatnya hanya ingin disebut “pak haji”, berkorban agar disebut orang yang berkemampuan, mengeluarkan zakat dan sedekah agar disebut dermawan, menganjurkan kearifan agar disebut orang yang alim atau arif bijaksana yang kesemuanya itu masih dilandasi oleh sifat riya‘, ujub dan takabbur.

Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya pada surat Al Maa’un ayat 1-7 yang berbunyi, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?. Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaan lah bagi orang- orang yang shalat. (yaitu) orang- orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna”.
Allahu A‘lam Bisshawwab

Moga kita renungkan dan mengisi waktu kita dengan ibadah yang ikhlas sebelum maut datang menjemput.
Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar

TEBARKAN SALAM

UCAPKAN SALAM, … WALAU MASUK KERUMAH SENDIRI

وعن أنسٍ رضي الله عنه قال: قَالَ لي رسول الله صلى الله عليه وسلم:يَا بُنَيَّ، إِذَا دَخَلْتَ عَلَى أهْلِكَ، فَسَلِّمْ، يَكُنْ بَرَكَةً عَلَيْكَ، وعلى أهْلِ بَيْتِكَ. رواه الترمذي،
Artinya
Dari Anas RA ia berkata Telah berkata Rasulullah shallahu a’laihi wa Sallam kepadaku :
” Wahai Nanda jika kamu masuk ke keluargamu maka ucapkanlah salam pasti ada keberkahan buat kamu dan ahli rumahmu … “
HR Attirmidzy
Riyadhus Salihin hadis ke 861
Perhatikanlah :

1. UCAPAN SALAM BERLAKU KAPAN SAJA DAN KEPADA SIAPA SAJA asal sama-sama Muslim termasuk jika kita akan masuk kerumah kita sendiri baik ada orangnya atau sedang kosong jangan khawatir tidak ada yang jawab justru kita, rumah kita dan keluarga kita akan mendapatkan keberkahan dengan ucapan salam itu
2. Keberkahan itu sangat penting jika dilihat dari segi artinya saja ,berkah itu, “Selalu tambah kebaikan dan tidak pernah berakhir”* Keberkahan bisa nempel pada ilmu harta rumah usaha hidup keluarga kuncinya adalah kepatuhan kepada Allah Syukur sabar tawakal
واللّه اعلم بالصّواب
3. BUDAYAKAN DAN BIASAKANLAH SENYUM
_SENYUMAN IKHLAS BERISIKAN DOA YANG PADAT DAN SARAT OPTIMISME.
SENYUMAN IKHLAS MENYIMPAN KEKUATAN SPIRITUAL AMAT DAHSYAT.
SENYUMAN IKHLAS MEMBUKA KUNCI SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT.
Cobakanlah

DO’A UNTUK KELUARGA BESAR INI
” Yaa ALLAH,,
• ” Sesungguhnya kami ‘Memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,,”
• ” Rizqi yang Halal,,”
• ” Amal yang Diterima.,,”
“Yaa Allah …
“Kami Bersyukur kepadaMu karena telah Menjaga tidur kami,,”
,,dan Membangunkan kami kembali di pagi ini.
” Engkau telah ijinkan kami kembali memulai hari yang indah ini.
” Kami mohon Pagi ini untuk ‘Berbagi dengan orang-orang di sekeliling kami.”
“Jadikanlah mereka Nyaman berada didekat kami.”
“Jadikanlah hari ini penuh Keindahan,, Keindahan dengan rahmatMu yang Berlimpah.”
” Berikanlah Hati kami Kedamaian,,, Ketenangan dan.. Keikhlasan.”
“Berikanlah kami Kejernihan pikiran,, sehingga dapat dengan bijak dan sabar menyikapi segala UjianMu.,”
” Yaa Rabbana …
” Jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadapMu kelak.,”
“Yaa Rabbana …
” Tegarkanlah Hati dan badan ini untuk tetap berjalan dalam naungan CahayaMu.,”
” Hilangkan Kelelahan Kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi Keluarga,, Sahabat,, dan Saudara kami semua. ,”
” Yaa Allah …
‘Berikanlah,,
‘KasihMu,,
‘Rahmat Mu,, ‘PerlindunganMu,, ‘CahayaMu untuk ,, ‘Saudara-saudara kami Tersayang yang Membaca untaian do’a ini.,,”_
” Berkahilah umurnya …
‘Berilah kesehatan padanya,..
” Angkatlah Penyakitnya.,,
‘Murahkanlah Rizqi padanya,,.

“Selamat Beraktivitas”
“Semoga _apa yang kita kerjakan hari Ini mendapat Ridha dan Berkah dari Allah SWT, Amin Yaa Mujiibas-Saailiina.
Wassalaam
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin Za Jabbar

KUNJUNGI MASJID MIFTAHUL JANNAH SIPORA JAYA MENTAWAI

Jumat 12 Januari 2023 melihat perkembangan pekerjaan Masjid MIFTAHUL JANNAH SIPORA Jaya Mentawai.

Masih diperlukan penyelesaian KAMAR BERWUDHUK Masjid untuk atapnya dan keramiknya. Kemudian pemasangan granit pada listplank masjid dan pengecatan. In-syaa-Allaah barakah Aamiin ya Rabbal Alamiin Terimakasih banyak atas waqafnya dan amat diharapkan bantuan doanya moga segera terwujud dalam penyegeraan penyelesaian masjid ini. Wassalam BuyaHMA

MONTHLY ARCHIVES: APRIL 2008Privat: Problematika Dakwah di Mentawai

MASALAH MENTAWAI

Oleh : H. Mas’oed Abidin

Mentawai adalah satu gugusan kepulauan yang membujur dari utara ke selatan. Sepanjang pantai barat Sumatera Barat dari Air Bangis hingga mendekati Bengkulu. Gugusan pulau terpanjang di dalam wilayah Kabupaten Pariaman.
Terdiri dari empat pulau besar, Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Didampingi oleh hampir 72 pulau-pulau kecil lainnya.
Mentawai terbagi kepada empat kecamatan. Siberut Utara, Siberut Selatan, Sipora dan Pagai Utara Selatan. Mempunyai luas wilayah ± 6.549 km² . Jumlah penduduk 63.732 jiwa (1994)[1].
Kini Mentawai sudah menjadi Kabupaten.
Daerah ini baru terolah 12,91 % sekitar luas 845,45 km² (1993)[2] .
Di antaranya menjadi lokasi Program Taman Nasional Siberut.
Proyek-proyek transmigrasi Sipora, meliputi daerah Tuapejat, Sagitsi dan Mara. Ada juga rencana perkebunan masa datang. Beberapa HPH di daerah Sipora diolah oleh Bara Union.
Daerah Sikakap Pagai Utara Selatan dikuasai oleh Minas Pagai Lumber Corp. (MPLC). Siberut Selatan daerah Saliguma dahulunya dikuasai oleh CPPS bekerjasama dengan perusahaan Malaysia dan Korea.
Namun ketika daerah ini menjadi Kabupaten Kepulauan Mentawai, perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi.

2.1. Kehidupan Tradisional.
Kehidupan masyarakat Mentawai masih tradisional.
Tingkat pendidikan masih tergolong rendah.
Kemampuan ekonomi kurang mendukung.
Kesanggupan penduduk menyekolah kan anak-anaknya ke luar daerah juga masih sangat terbatas.
Upaya mendesak dalam memajukan Mentawai adalah melalui peningkatan pengetahuan.
Memacu keterampilan penduduk secara merata. Meningkatkan taraf perekonomian mereka. Penduduk Mentawai — teristimewa di Sipora — telah menyediakan dan menyerahkan lahan ulayat mereka untuk mensukseskan program transmigrasi.
Dalam pelaksanaan nya banyak lahan yang tidak dimanfaat kan secara sungguh- sungguh. Umpamanya Tuapejat, banyak para transmigrasi meninggal kan daerah transmigrasi setelah habisnya masa pengawasan UPT-UPT.
Atau pada masa berakhirnya jadup (jatah hidup) para transmigran dari pemerintah.
Kendalanya karena tidak memadainya sarana/prasarana transportasi. Jalan raya sebagai urat nadi perkembangan ekonomi belum ada. Tahun 1994, dimulai perencanaan pembuatan jalan raya dari Sioban ke Rokot. Akan dilanjutkan ke Tuapejat. Namun sampai sekarang 2008 (setelah 14 tahun) jalan tersebut masih belum terlaksana dengan sempurna. Masalah pokok pembangunan Mentawai sesungguh nya adalah membangun masyarakat Mentawai. Melalui pencerdasan dan peningkatan kehidupan (ekonomi).
Mencerdaskan penduduk Mentawai melalui pendidikan. Menggiatkan keterampilan dalam bentuk belajar dari perbuatan (learning by doing).

2.2. Mentawai Resourses
Sebenarnya Mentawai Resourses dapat digunakan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.
Sumber Daya Manusia Mentawai perlu digerak kan menjadi lokomotif perekonomian Mentawai. Dimulai dari penggarapan usaha yang akrab dengan kehidupan masyarakat Mentawai sendiri. Masyarakat Mentawai memerlu kan pemimpin- pemimpin teladan untuk diikuti.
Sumber Daya Manusia yang ada di daerah Mentawai dirasakan masih terbelakang. Masih belum menunjang aktivitas ekonomi dan pembangunan — baik jumlah maupun kemampuan — kuantitas maupun kualitas. Penduduk di pedesaan masih hidup secara tradisional dan alami. Ketergantungan kepada pemanfaatan hasil alam yang tersedia sangat tinggi.
Upaya pengolahan sagu, keladi, rotan untuk di jual, buah- buahan, maupun hasil ikan, sebatas konsumtif belaka, masih tradisionil pula.
Kehidupan penduduk masih disebut pasif. Kurang didorong untuk memandang kedepan.
Perkembangan atau pertumbuhan penduduk pada satu daerah sangat di pengaruhi oleh aktivitas ekonomi mereka, dan oleh hasil yang ada di sekeliling mereka.
Sebenarnya potensi alam Mentawai sangat tersedia untuk di kembangkan dalam arti luas. Apalagi bila dapat dikaitkan dalam program transmigrasi dan Perkebunan Rakyat. Transmigrasi akan menyediakan sumber daya manusia yang trampil. Sejalan dengan program transmigrasi itu akan merupakan pendorong kepada kemajuan daerah dan wilayah. Masyarakat Mentawai bisa meniru kemajuan yang dibawa para transmigran.
Keindahan alam Mentawai dengan pantai berpasir putih, taman laut, karang terumbu, gelombang laut yang tinggi, musim laut yang menantang.
Saat ini, Mentawai sudah didatangi wisatawan mancanegara
Semuanya bisa jadi daya pemikat untuk dikembangkan dalam pertumbuhan pariwisata .
Beberapa produk unggulan di daerah-daerah kepulauan Mentawai dapat diklasifikasi secara rinci dan terprogram. Umpamanya Siberut dengan komoditi perkebunan serta objek-objek wisata. Sipora sebagai daerah transmigrasi dan peternakan. Pagai Utara Selatan sebagai budi daya ikan laut, serta potensi kehutanan (hasil-hasil kayu).
Seluruh kecamatan di Mentawai berpotensi sebagai penghasil ikan laut yang punya harapan besar untuk pengembangan ekonomi rakyat.
Industri kecil sebagai hasil hutan seperti rotan, manau, kayu dan hasil kelapa, minyak, bungkil, atau hasil laut seperti bunga karang, kerajinan lokan, dan lainnya itu, berpotensi untuk di tingkatkan sebagai sumber penghasilan yang bisa memacu peningkatan ekonomi rakyat di Mentawai.

2.3. Potensi Budaya
Penyejahteraan hidup masyarakat tidak hanya terbatas kepada pemenuhan kebutuhan materi, mutu maupun jumlah.
Mestinya ditumpukan ke titik peningkatan kemampuan penduduk. Pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan aspirasi penduduk, akan berdampak mempersiapkan masyarakat pembangunan dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup yang semakin berat dan bermacam ragam. Pembangunan yang aspiratif dan komunikatif semesti nya menjadi program utama. Pembangunan semestinya bertitik tolak dari dan untuk manusia. Dalam hal ini masyarakat suku Mentawai. Baik sebagai individu atau secara bersamaan. Juga kepada wawasan budaya.
Maknanya adalah bahwa manusia tidak hanya dilihat dari kemampuan jasmani nya, naluri dan ilmu serta keterampilan. Juga kepada kebudayaan yang mendukung. Potensi budaya yang telah lama berlaku dan hidup ditengah masyarakat suku Mentawai dapat diangkat sebagai pedoman dalam menyesuaikan diri secara aktif dan arif dengan lingkungan tempat suku dan pembangunan itu akan digerakkan.
Membangun tidak berarti hanya memanfaatkan peran masyarakat dengan pengerahan massa dalam menyelenggara kan kegiatan-kegiatan yang tidak mereka pahami maksud dan sasarannya. Yang terpenting adalah menumbuhkan kesadaran. Bahwa yang mereka lakukan itu benar- benar sesuai dengan yang mereka hajatkan.
Mentawai sebagai bagian dari propinsi Sumatera Barat, ternyata tidak banyak dipengaruhi oleh alam budaya Minangkabau. Namun, Asimilasi kebudayaan tetap berlangsung secara lamban.
Hukum adat yang berlaku di Mentawai banyak seiring dengan norma dan etika yang ada dalam ajaran Islam. Mentawai memang sangat tradisional tetapi potensial alami.
Kenyataan yang terlihat “Mentawai identik dengan upacara-upacara adat yang kuno itu” seperti cawat atau kabit sebagai pakaian penduduknya.
Sesungguhnya, sangat banyak sekali keunikan budaya masyarakat yang masih tersimpan. Mentawai bukan suku bangsa yang tidak punya adat dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya.
Mentawai menganut etika yang sangat fanatik. Mentawai benar-benar diatur oleh nilai dan etika yang secara langsung, telah juga dijunjung tinggi dalam ajaran Islam.[3]

Akibat langsung dari kondisi riil budaya prilaku masyarakat ini, melahirkan pemahaman bahwa falsafah adat tanah tepi, dengan “Adat basandi syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” yang telah berlaku umum di seluruh alam Minangkabau, sedikit banyaknya berpengaruh pula terhadap kehidupan masyarakat suku Mentawai.
Terlebih disebabkan persinggungan budaya dengan alam Mianangkabau melalui perkawinan campuran. Hingga hari ini, suatu kebanggan bila putra Mianangkabau (tanah tepi) dapat mempersunting putri Mentawai. Utamanya daerah sektoral Pariaman sejak tiga abad berlalu. Keadaan seperti ini, mau tidak mau telah membuah kan kontak asimilasi langsung. Begitu juga dengan daerah Pesisir Sumatera Barat, sejak Air Bangis dan Muko-Muko di Pesisir Selatan. Banyak turunan Mentawai berasal dari sektor budaya ini. Sampai saat ini terlihat berpengaruh dalam upacara pelaksanaan perkawinan seperti untuk daerah Sipora dan Sikakap. Keunikan serta komunikasi Mentawai telah memperlihatkan betapa dalam keterasingan dan keterpencilan suku Mentawai, selama ini.
Keterasingan dan keterpencilan ini yang perlu disingkap dan di kuak-kan. Masyarakat suku Mentawai dalam komunikasi antar sesama dan setiap saat tetap memiliki aturan-aturan yang ketat. Terutama didalam melaksana kan kehidupan bermasyarakatnya.
Sampai saat ini masih tetap berlaku dan dipertahankan sebagai suatu norma yang mesti dijunjung tinggi oleh setiap “orang Mentawai”.[4]

Beberapa norma yang hidup ditengah masyarakat Mentawai sesungguhnya dapat dijadikan modal penggerak bagi setiap usaha pembangunan yang akan dilaksana kan di kepulauan Mentawai. Mengikut sertakan seluruh unsur masyarakatnya menjadi salah satu kunci keberhasilan.

  1. Sikap suka gotong royong, mengenal adanya muhrim, dan terdapatnya hukuman berat terhadap pezina.
    Masyarakat Mentawai memang tidak mengenal apa yang disebut zina, karena hukuman yang berlaku keras terhadap pezina.
    Mentawai berprinsip orang yang melaku kan perzinaan hukuman yang pantas adalah bunuh sampai mati atau diusir dari kampung halaman. Karena pengaruh zaman dan juga ajaran penghapusan dosa dalam gerakan misionaris pandangan terhadap perzinaan di Mentawai sekarang mulai melemah.
    Hukuman yang banyak diterapkan adalah denda ( = tullo, bahasa Mentawai berarti denda yang dibayar dengan harta seperti Parang, Peralatan-peralatan Adat, babi, bahkan Peralatan Rumah Tangga).
    Pengambilan denda ini bisa sampai harta kekayaan habis, akhir nya pelaku zina terpaksa juga meninggalkan kampung halaman karena sudah melarat ditambah malu.
    Denda dan hukuman akan siap mendera bagi laki-laki yang menyia-nyiakan auratnya terlihat oleh orang lain. Seperti yang diceritakan tokoh masyarakat Mentawai menyata kan bahwa dari cawat itu tidak boleh terlihat keluar sehelai bulu pun. Bila ini terjadi hukuman nya pastilah berat.
  2. Sikap menghargai dan berkeadilan sangat menonjol. Orang yang tidak tahu menghargai orang lain, tidak mustahil menjadi mangsa hukum. Penduduk tidak boleh berbuat seenak perut. Semua urusan mesti diselesaikan menurut jalur dan norma yang berlaku. Keadilan masyarakat Mentawai berlaku dengan ketat. “Ada sama di makan, tidak ada sama ditahan, demikian konsekuensi hidup bermasyarakat di Mentawai. Seorang yang mendapat rusa buruan di hutan, akan memukul pentungan sebagai pemberitahuan kepada seluruh masyarakat sesuku dengannya untuk dibagi dan dinikmati bersama. Kehidupan keluarga juga tidak luput menegakkan aturan ini.
  3. Masyarakat Mentawai jujur dan pantang didustai. Hal lain yang mesti dijaga dengan Mentawai supaya mereka jangan didustai. Sekali mereka “kena” mereka tidak akan percaya seumur hidup.
  4. Orang Mentawai pun mengenal aurat dan berbudaya malu.
    Banyak orang mengenal Mentawai menurut cara berpakaiannya kabit, yakni menutup tubuh sekedarnya dengan kulit kayu. Bagi wanita memakai jenis rok yang terbuat dari kulit kayu dan pelepah pisang kering, (ini cerita masa dahulu). Tetapi mesti disadari bahwa memakai pakaian seperti ini bukanlah menjadi adat di Mentawai.
    Keadaan alam yang memaksa serta keterbelakangan menyebabkan mereka hanya memakai pakaian seperlunya saja. Masyarakat pulau ini tidak ada yang tidak mengerti mana auratnya. Wanita memakai rok sepuluh centimeter dibawah lutut, menutup dada dengan menyilangkan pelepah dari tengkuk diikatkan ke perut. Tradisi berpakaian seperti ini jarang ditemui di seluruh suku primitif manapun di dunia. Ditengah kemajuan pariwisata, beberapa hal negatif terjadi juga. Masa ini para Pelancong berkulit putih yang datang ke Mentawai tidak jarang juga memakai tato sangat sering melaku kan mandi telanjang tanpa menutupi aurat sama sekali seperti yang lazim berlaku di daerah asal mereka yang sudah maju.
    Kejadian seperti ini sangat kontras dengan kehidupan masyarakat Mentawai.
  5. Komunikasi di Mentawai seakan seiring dengan teknologi maju.
    Bahasa yang berlaku di Mentawai dipergunakan masyarakat secara universal. Tatto selain berperan sebagai aktualisasi karya seni asli Mentawai, juga berperan sebagai komunikasi langsung. Dari tatto dapat diketahui tentang perihal diri pemakai nya. Bangsawan atau rakyat biasa, suku si pemakainya, usia serta jumlah anik dan keluarga. Bahkan dari tatto dapat diketahui prestasi seseorang, misalnya berapa ekor binatang buruannya yang berhasil dibunuh nya. Komunikasi berbentuk isyarat telah diterima secara turun temurun mendahului kemajuan teknologi komunikasi modern. Bahkan setiap anak kecil di Mentawai mengerti isyarat berita yang di sampaikan melalui pukulan kentongan ini.
    Kentongan yang dipukul ini biasanya bernama TUDUK KAT suatu bentuk teknologi sederhana dalam berkomunikasi semacam isyarat morse yang diketuk melalui ketontong yang terbuat dari kayu dan tersedia di setiap rumah. Apapun peristiwa yang terjadi seperti kematian, kelahiran, bahaya, dapat buruan diinformasikan melalui ketukan ketontong tersebut. Apa pun yang terjadi di tengah suku akan di ketahui oleh suku yang lain. Menurut cerita perantau Padang (Sasareu menurut istilah Mentawai) isyarat morse Mentawai ini sangat efektif untuk menyebarkan informasi di seluruh pedalam kepulauan Mentawai. Jarang penduduk yang tidak mengerti akan tetapi susah dipelajari oleh orang lain (Pendatang).
  6. Suku Mentawai tidak mengenal siapa yang kuat, ia yang berkuasa. Tidak dikenal adanya dispensasi hukuman kepada penguasa dan orang berpengaruh bila ia terbukti bersalah. Hukum tetap berlaku bagi semua anggota suku. Seorang kerei (dukun) misalnya, yang terbukti melakukan penganiayaan dengan kekuatan batin akan segera diusir dari negeri itu dan tidak boleh kembali lagi. Sebelum berangkat, terdakwa dibekali sampan dan bekal makanan untuk beberapa hari.
  7. Masyarakat Mentawai masih hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang terasing dari sistem budaya yang lebih luas.
    Masyarakat Mentawai harus diperkenalkan bagaimana besarnya arti satu pengorbanan dalam pembangunan yang punya kaitan luas dalam satu kesatuan nasional.
    Karenanya mereka harus diikut sertakan secara aktif dalam setiap proses pembangunan.

Catatan.
[1] Padang Pariaman Dalam Angka, berbagai edisi.
[2] Sumatera Barat dan Padang Pariaman Dalam Angka, 1994
[3] Hal ini terbukti dengan pengakuan Pak Hamzah (50) Kepala Suku Taileleu yang bernaung dibawah desa Pasakiat (lk, 75 kilometer dari Muara Siberut) bahwa Islam sudah dikenal penduduk sejak awal kemerdekaan, tapi karena pembinaan dan pendidikan Islam rendah, maka kami dibina oleh orang yang non Muslim.
[4] Meskipun banyak penulis yang mengemukakan kekunoan Mentawai, namun perlu untuk diungkapkan sisi positif yang ditonjolkan oleh suku Mentawai yang meliputi sikap masyarakatnya, nilai dan etika.”

PERMASALAHAN MENTAWAI.
Dari tahun 1999, menjadi KACA BANDING SETELAH 22 TAHUN
SEBUAH PERTANYAAN SESUDAH MENJADI KABUPATEN SUDAH BANYAK KAH YANG BERUBAH ….???

Oleh : H.Mas’oed Abidin

PENDAHULUAN

Mentawai adalah satu gugusan kepulauan yang membujur dari utara ke selatan.
Sepanjang pantai barat Sumatera Barat, dari Air Bangis hingga mendekati Bengkulu.
Gugusan pulau terpanjang di dalam wilayah Kabupaten Pariaman (1999).
Kini telah menjadi kabupaten sendiri dengan nama KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI yang dipimpin oleh Bupati Saleleubaja, putra Sikakap, yang sebelumnya aktif dalam pembinaan keagamaan orang Mentawai, seorang pendeta.

Mentawai terdiri dari empat pulau besar, Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Didampingi oleh hampir 72 pulau-pulau kecil lainnya.

Mentawai (1999) terbagi kepada empat kecamatan. Siberut Utara, Siberut Selatan, Sipora dan Pagai Utara Selatan. Mempunyai luas wilayah ± 6.549 km² . Jumlah penduduk 63.732 jiwa (1994) . Kini telah menjadi Kabupaten Kepulauan Mentawai. Komposisi kecamatannya sudah jauh berbeda.

Daerah ini baru terolah 12,91 % sekitar luas 845,45 km² (1993). Di isi diantaranya oleh Program Taman Nasional Siberut.
Proyek-proyek transmigrasi Sipora, meliputi daerah Tuapejat, Sagitsi dan Mara. Ada juga rencana perkebunan masa datang. Beberapa HPH di daerah Sipora diolah oleh Bara Union.
Daerah Sikakap Pagai Utara Selatan dikuasai oleh Minas Pagai Lumber Corp. (MPLC).
Siberut Selatan daerah Saliguma dikuasai tadinya oleh perusahaan Malaysia dan Korea. Ini perkembangan yang tampak di tahun 1999 itu. Dan di tahun 2008 ini, perusahaan- perusahaan yang disebutkan itu sudah tidak ada lagi,
ketika daerah itu sudah menjadi gundul karena kayu-kayuan nya sudah habis ditebangi.

KEHIDUPAN TRADISIONAL Kehidupan masyarakat Mentawai masih tradisional, walau bukan primitif.
Masyarakatnya sudah menetap di dusun dan uma, walaupun peladangannya jauh ke tengah hutan.
Terutama di daerah hulu Sararekat ataupun Mara.
Perkampungan mereka umumnya terletak di tepi sungai.
Hanya pendatang yang umumnya senang bermukim di tepi pantai, mungkin karena faktor transportasi. Tingkat pendidikan memang masih rendah. Walau di tahun 2008 ini sudah banyak putra putri Mentawai yang menamatkan perguruan tinggi, sampai ketingkat S-1 dan S-2, bahkan ada yang sedang di jenjang S-3.
Sebagian mereka sudah kembali ke ibu kota Kabupaten sekarang di Tuapejat (Sipora), menduduki jabatan struktural di tingkat Kabupaten atau Kecamatan yang tersebar di kepulauan ini. Akan tetapi banyak pula yang tinggal di luar kabupaten ini, seperti di Tanah Tepi (nama sebutan untuk pantai daratan Sumbar dan Padang). Kemampuan ekonomi kurang mendukung.
Kesanggupan penduduk menyekolahkan anak-anaknya keluar daerah sangat terbatas. Upaya mendesak dalam memajukan Mentawai adalah melalui peningkatan pengetahuan.
Memacu keterampilan penduduk secara merata. Meningkatkan taraf perekonomian mereka. Penduduk Mentawai — teristimewa di Sipora — telah menyediakan dan menyerahkan lahan ulayat mereka untuk mensukseskan program transmigrasi.
Dalam pelaksanaan nya banyak lahan yang tidak dimanfaat kan secara sungguh- sungguh. Umpamanya Tuapejat, banyak para transmigrasi meninggalkan daerah transmigrasi setelah habisnya masa pengawasan UPT-UPT.
Atau pada masa berakhirnya jadup (jatah hidup) para transmigran dari pemerintah.
Kendalanya karena tidak memadainya sarana/prasarana transportasi. Jalan raya sebagai urat nadi perkembangan ekonomi belum ada.
Di tahun 1994, dimulai perencanaan pembuatan jalan raya dari Sioban ke Rokot.
Akan dilanjutkan ke Tuapejat, kemudian mengitari pulau Sipora ini.
Namun sampai sekarang di tahun 2008, ujud itu belum nyata sepenuhnya. Memang sudah ada terbuka jalan dari Tuapejat ke Rokot dalam rentang waktu sepuluh tahun ini, tapi baru senang untuk ditempuh oleh roda dua. Termasuk sulit oleh kenderaan roda empat. Kenderaan umum, semacam oplet atau angkot, yang menghubungkan Tuapejat dan Sioban belum juga ada.
Masyarakat masih mengandalkan hubungan laut, perahu boat anatara dusun dan desa.
Ini akan menjadi kendala akan sulitnya memperoleh transportasi, ketika cuaca tidak mendukung, terjadi hujan dan badai, atau ketika harga BBM melonjak tinggi, karena persiapan BBM tidak selalu tersedia di pulau-pulau ini.

Masalah pokok pembangunan Mentawai adalah membangun masyarakat Mentawai, melalui pencerdasan dan peningkatan kehidupan (ekonomi).
Mencerdaskan penduduk Mentawai melalui pendidikan.
Menggiatkan keterampilan dalam bentuk belajar dari perbuatan (learning by doing).
Masalah-masaalah tersebut tidak dapat diabaikai, jika ingin memacu Mentawai yanag sudah jadi Kabupaten ini.

Setelah anak-anak generasi Mentawai menguasai ilmu, problema terbesar menyiapkan lahan kerja bagi mereka di kepulauan yang sudah menjadi Kabupaten ini.
Sistim magang barang kali perlu dikaji secara matang, sebagai satu upaya alih keahlian dan pengalaman.
Mentawai adalah bagian dari Provinsi Sumatera Barat dan satu pint di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyejahteraan hidup masyarakat tidak hanya terbatas kepada pemenuhan kebutuhan materi semata.
Di samping peningkatan mutu maupun jumlah. Perlu juga penyertaan di dalam langkah produksinya.
Mestinya ditumpukan pula ketitik peningkatan kemampuan penduduk.

Idealnya kepulauan yang terletak paling barat dari NKRI ini, dan mempunyai teluk-teluk yang dalam dan luas, seperti di Saliguma, Sarausau atau Katurai, dapat dikembangkan menjadi salah satu pos dari Pangkalan Pertahanan Angkatan Laut dibawah Lantamal Barat.

MENTAWAI RESOURSES. Sebenarnya Mentawai Resourses dapat digunakan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.
Sumber Daya Manusia Mentawai perlu digerakkan menjadi lokomotif perekonomian Mentawai. Dimulai dari penggarapan usaha yang akrab dengan kehidupan masyarakat Mentawai sendiri. Masyarakat Mentawai memerlukan pemimpin- pemimpin teladan untuk diikuti.

Sumber Daya Manusia yang ada di daerah Mentawai dirasakan masih terbelakang.
Masih belum menunjang aktivitas ekonomi dan pembangunan — baik jumlah maupun kemampuan — kuantitas maupun kualitas.

Penduduk yang hidup secara tradisional dan alami harus dilatih melihat ke depan (back to future).
Ketergantungan kepada pemanfaatan hasil alam yang tersedia sangat tinggi.

Upaya pengolahan sagu, keladi, rotan untuk di jual, buah-buahan, maupun hasil ikan, sebatas konsumtif belaka, masih tradisionil pula. Kehidupan penduduk masih dapat di sebut agak pasif.
Kurang memandang ke depan. Perkembangan atau pertumbuhan penduduk pada satu daerah sangat di pengaruhi oleh aktivitas ekonomi mereka, dan oleh hasil yang ada di sekeliling mereka.

Sebenarnya potensi alam Mentawai sangat tersedia untuk di kembangkan dalam arti luas.
Apalagi bila dapat dikaitkan dalam program transmigrasi, Perkebunan Rakyat, resort pariwisata, pengembangan sektor perikanan, dan lain-lainnya.
Namun perlibatan aktif komponen masyarakat Mentawai semestinya menjadi titik fokus yang strategis.

Mengabaikan peran serta generasi Mentawai secara etnik, akan menjadikan Mentawai tetap tertinggal sepanjang masa.

Transmigrasi memang akan menyediakan sumber daya manusia yang trampil.
Bila yang ikut dalam program ini berjiwa dinamik dan memiliki cita-cita tinggi.
Tidak sekedar perpindahan penduduk dari kota yang padat ke daerah terpencil yang lengang.

Sejalan dengan program transmigrasi itu akan merupakan pendorong kepada kemajuan daerah dan wilayah. Ini tentu dapat ujud bila pembinaannya melalui keterampilan, dan pimpinan visioner membangun Mentawai wajib ada.

POTENSI BUDAYA

Masyarakat Mentawai bisa meniru kemajuan yang dibawa para transmigran.
Ketika transmigran yang datang itu memiliki keunggulan dalam perilaku, dalam bekerja, dalam bermasyarakat, yang sesuai dengan kaedah kebiasaan Mentawai, yang kooperatif sifatnya.

Keindahan alam Mentawai dengan pantai berpasir putih, taman laut, karang terumbu, gelombang laut yang tinggi, musim laut yang menantang, tidak diragukan.
Orang-oranng asing yang datang ke Mentawai, peminat keindahan laut, flora dan fauna, akan berdecak kagum.

Semuanya bisa jadi daya pemikat untuk dikembangkan dalam pertumbuhan pariwisata.
Beberapa produk unggulan di daerah-daerah kepulauan Mentawai dapat diklasifikasi secara rinci dan terprogram.
Umpamanya Siberut dengan komoditi perkebunan, observasi tanaman pengobatan, flora dan fauna, serta objek-objek wisata alam, hutan dan laut.
Sipora sebagai daerah transmigrasi, peternakan dan resort resort Pariwisata.
Pagai Utara Selatan sebagai budi daya ikan laut, serta potensi kehutanan, yakni peningkatan kerajinan tangan (home industri dari hasil kayu dan rotan).
Seluruh kecamatan- kecamatan yang ada di kepuylauan Mentawai berpotensi sebagai penghasil ikan laut yang punya harapan besar untuk pengembangan ekonomi rakyat.
Industri kecil sebagai hasil hutan seperti rotan, manau, kayu dan hasil kelapa, minyak, bungkil, atau hasil laut seperti bunga karang, kerajinan lokan, dan lainnya itu, berpotensi untuk di tingkatkan sebagai sumber penghasilan yang bisa memacu peningkatan ekonomi rakyat di Mentawai. Masalahnya sekarang, berapa banyak dari potensi yang ada itu menyertakan partisipasi dan aktifitas langsung generasi Mentawai …..???? Di tahun 2008 ini (setelah 10 tahun) masih terlihat jauh panggang dari api.

SASARAN UTAMA MEMBANGUN SDM MENTAWAI.

Diperlukan pelopor-pelopor pembangunan Mentawai.
Yakni orang-orang yang teruji tekad dan keinginan luhurnya dalam membangun Mentawai. Mereka bisa terdiri dari putra-putri Mentawai yang memiliki kecintaan dan cita-cita membangun tanah leluhurnya.
Mereka boleh juga terdiri dari seluruh etnis yang ada dalam lingkungan NKRI ini, yang mempunyai kecintaan dan rasa kebangsaan yang tinggi, serta tidak punya pikiran meraup keuntungan untuk diri sendiri, dengan memanfaatkan ketertinggalan penduduk Mentawai di dusun dan desa kini.

Masyarakat suku Mentawai sangat perlu dibawa serta dalam setiap proses pembangunan daerahnya, sebagai mitra usaha.

Harus dikembangkan metoda “membangun orang Mentawai yang akan membangun diri dan daerahnya”.

Untuk itu mitra yang akan membimbing sangat diutamakan.

Sumber daya manusia (SDM) Mentawai mesti dikembangkan menjadi SDM yang mampu mengembangkan peluang ekonomi di Mentawai.
Peluang-peluang ini sebenarnya sangat banyak.

Potensi laut juga merupakan peluang ekonomi yang belum tergarap secara sungguh-sungguh. Sejak beberapa dasawarsa belakang ini masyarakat pedalaman sudah mulai akrab dengan laut.
Tetapi belum mengarah kepada penggalian potensi ekonomi secara intensif.

Pembangunan sumber daya manusia di Kepulauan Mentawai menjadi sesuatu yang utama.
Melalui peningkatan pendidikan formal dan non formal.

Usaha intensif kearah peningkatan derajat kesehatan, gizi masyarakat.
Penyuluhan, bimbingan keterampilan yang langsung menyentuh perilaku ekonomi masyarakat kepulauan ini harus menjadi inti program.

Keterisolasian masyarakat Mentawai selama ini telah membuat sebahagian besar masyarakat asli merasa asing.

Kecurigaan terhadap program-program pembangunan yang berlangsung disebabkan karena rakyat kurang dibawa serta.
Disebabkan karena kurang adanya rasa kemitraan.

Upaya yang mendesak adalah satu gerak yang berencana dan berkesinambungan.
Tujuan secara pasti adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk.

Pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan aspirasi penduduk, akan berdampak mempersiapkan masyarakat pembangunan dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup yang semakin berat dan bermacam ragam.

Pembangunan yang aspiratif dan komunikatif semestinya menjadi program utama.
Pembangunan semestinya bertitik tolak dari dan untuk manusia.

Dalam hal ini untuk dan oleh masyarakat suku Mentawai.
Baik sebagai individu atau secara bersamaan.
Juga berpengaruh besar ke dalam wawasan budaya di Mentawai.

Maknanya adalah bahwa manusia tidak hanya dilihat dari kemampuan jasmaninya, naluri dan ilmu serta keterampilan.
Juga kepada kebudayaan yang mendukung.

Potensi budaya yang telah lama berlaku dan hidup ditengah masyarakat suku Mentawai dapat diangkat sebagai pedoman dalam menyesuaikan diri secara aktif dan arif dengan lingkungan tempat suku dan pembangunan itu akan digerakkan.

Membangun tidak berarti hanya memanfaatkan peran masyarakat dengan pengerahan massa dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tidak mereka pahami maksud dan sasarannya.

Yang terpenting adalah menumbuhkan kesadaran.
Bahwa yang mereka lakukan itu benar-benar sesuai dengan yang mereka hajatkan.

Mentawai sebagai bagian dari propinsi Sumatera Barat, ternyata tidak banyak dipengaruhi oleh alam budaya Minangkabau.
Asimilasi atau pemesraan kebudayaan tetap berlangsung, walau secara lamban.

Hukum adat yang berlaku di Mentawai banyak seiring dengan norma dan etika yang ada dalam ajaran Islam dan ajaran agama-agama secara universal.
Ini dapat dirasakan sebagai satu given dari alam takambang dijadikan guru.

Mentawai memang sangat tradisional, bukan primitif.
Lebih pantas disebut satu etnik potensial alami.

Kenyataan yang terlihat “Mentawai identik dengan upacara-upacara adat yang tua” seperti cawat atau kabit sebagai pakaian penduduknya.

Sesungguhnya, sangat banyak sekali keunikan budaya masyarakat yang masih tersimpan.
Mentawai bukan suku bangsa yang tidak punya adat dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya.

Mentawai menganut etika yang sangat fanatik.
Mentawai benar-benar diatur oleh nilai dan etika secara langsung, menjunjung tinggi etos yang juga banyak bersua di dalam ajaran Islam.

Akibat langsung dari kondisi riil budaya prilaku masyarakat ini, melahirkan pemahaman bahwa falsafah adat tanah tepi, dengan “Adat basandi syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” yang telah berlaku umum di seluruh alam Minangkabau itu, sedikit banyaknya berpengaruh pula terhadap kehidupan masyarakat suku Mentawai. Di sini kita melihat terjadinya pemesraan (asimilasi) budaya yang indah.
Terlebih disebabkan persinggungan budaya dengan alam Mianangkabau melalui perkawinan campuran. Hingga hari ini, suatu kebanggan bagi generasi Mentawai bila terjadi putra tanah tepi (dari ranah Minangkabau) dapat mempersunting putri Mentawai. Utamanya daerah sektoral adat budaya Pariaman sejak tiga abad berlalu telah menyatu dengan hampir seluruh daerah pantai kepulauan Mentawai. Satu bukti pemesraan budaya yang sulit terelakkan.

Keadaan seperti ini, mau tidak mau telah membuahkan kontak asimilasi langsung.
Begitu pula dengan daerah Pesisir Sumatera Barat, sejak Air Bangis dan Muko-Muko di Pesisir Selatan.

Banyak turunan Mentawai berasal dari sektor budaya ini.
Sampai saat ini terlihat berpengaruh dalam upacara pelaksanaan perkawinan seperti untuk daerah Sipora dan Sikakap.

Keunikan serta komunikasi Mentawai telah memperlihatkan betapa dalam keterasingan dan keterpencilan suku Mentawai, selama ini tetap berasimilasi dengan budaya yang sudah maju.
Keterasingan dan keterpencilan ini yang perlu disingkap dan di kuakkan,

Masyarakat suku Mentawai dalam komunikasi antar sesama dan setiap saat, tetap memiliki aturan-aturan yang ketat.
Terutama di dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakatnya.

Sampai saat ini masih tetap berlaku dan dipertahankan sebagai suatu norma yang mesti dijunjung tinggi oleh setiap “orang Mentawai”.

Beberapa norma yang hidup ditengah masyarakat Mentawai sesungguhnya dapat dijadikan modal penggerak bagi setiap usaha pembangunan yang akan dilaksanakan di kepulauan Mentawai.

Mengikut sertakan seluruh unsur masyarakatnya menjadi salah satu kunci keberhasilan.

  1. Sikap suka gotong royong, mengenal adanya muhrim, dan terdapatnya hukuman berat terhadap pezina.
    Masyarakat Mentawai memang tidak mengenal apa yang disebut zina, karena hukuman yang berlaku keras terhadap pezina.
    Mentawai berprinsip orang yang melakukan perzinaan hukuman yang pantas adalah bunuh sampai mati atau diusir dari kampung halaman.
    Karena pengaruh zaman dan juga ajaran penghapusan dosa dalam gerakan misionaris pandangan terhadap perzinaan di Mentawai sekarang mulai melemah.

Hukuman yang banyak diterapkan adalah denda ( = tullo, bahasa Mentawai berarti denda yang dibayar dengan harta seperti Parang, Peralatan-peralatan Adat, babi, bahkan Peralatan Rumah Tangga).
Pengambilan denda ini bisa sampai harta kekayaan habis, akhirnya pelaku zina terpaksa juga meninggalkan kampung halaman karena sudah melarat ditambah malu.
Denda dan hukuman akan siap mendera bagi laki-laki yang menyia-nyiakan auratnya terlihat oleh orang lain.
Seperti yang diceritakan oleh banyak tokoh masyarakat Mentawai menyatakan bahwa dari cawat itu tidak boleh terlihat keluar sehelai bulupun.
Bila ini terjadi hukumannya pastilah berat.

  1. Sikap harga menghargai dan berkeadilan sangat menonjol.
    Orang yang tidak tahu menghargai orang lain, tidak mustahil menjadi mangsa hukum.
    Penduduk tidak boleh berbuat seenak perut.
    Semua urusan mesti diselesaikan menurut jalur dan norma yang berlaku.
    Keadilan masyarakat Mentawai berlaku dengan ketat.
    “Ada sama di makan, tidak ada sama ditahan, demikian konsekuensi hidup bermasyarakat di Mentawai.
    Seorang yang mendapat rusa buruan di hutan, akan memukul pentungan sebagai pemberitahuan kepada seluruh masyarakat sesuku dengannya untuk dibagi dan dinikmati bersama.
    Kehidupan keluarga juga tidak luput menegakkan aturan ini.
  2. Masyarakat Mentawai jujur dan pantang didustai.
    Hal lain yang mesti dijaga dengan Mentawai supaya mereka jangan didustai.
    Sekali mereka “kena” mereka tidak akan percaya seumur hidup.
  3. Orang Mentawaipun mengenal aurat dan berbudaya malu.
    Banyak orang mengenal Mentawai menurut cara berpakaiannya kabit, yakni menutup tubuh sekedarnya dengan kulit kayu.
    Bagi wanita memakai jenis rok yang terbuat dari kulit kayu dan pelepah pisang kering, (ini cerita masa dahulu).
    Tetapi mesti disadari bahwa memakai pakaian seperti ini bukanlah menjadi adat di Mentawai.
    Keadaan alam yang memaksa serta keterbelakangan menyebabkan mereka hanya memakai pakaian seperlunya saja.
    Masyarakat pulau ini tidak ada yang tidak mengerti mana auratnya.
    Wanita memakai rok sepuluh centimeter di bawah lutut, menutup dada dengan menyilangkan pelepah dari tengkuk diikatkan ke perut.
    Tradisi berpakaian seperti ini jarang ditemui di seluruh suku primitif manapun di dunia.
    Mentawai bukan etnis primitif.

Di tengah kemajuan pariwisata, beberapa hal negatif terjadi juga.
Masa ini para Pelancong berkulit putih yang datang ke Mentawai tidak jarang juga memakai tato sangat sering melakukan mandi telanjang tanpa menutupi aurat sama sekali seperti yang lazim berlaku di daerah asal mereka yang sudah maju.
Kejadian seperti ini sangat kontras dengan kehidupan masyarakat Mentawai.

  1. Komunikasi di Mentawai seakan seiring dengan teknologi maju.
    Bahasa yang berlaku di Mentawai dipergunakan masyarakat secara universal.
    Tatto selain berperan sebagai aktualisasi karya seni asli Mentawai, juga berperan sebagai komunikasi langsung.
    Dari tatto dapat diketahui tentang perihal diri pemakaiannya.
    Bangsawan atau rakyat biasa, suku si pemakainya, usia serta jumlah anik dan keluarga.

Bahkan dari tatto dapat diketahui prestasi seseorang, misalnya berapa ekor binatang buruannya yang berhasil dibunuhnya.
Komunikasi berbentuk isyarat telah diterima secara turun temurun mendahului kemajuan teknologi komunikasi modern.
Bahkan setiap anak kecil di Mentawai mengerti isyarat berita yang di sampaikan melalui pukulan kentongan ini.
Kentongan yang dipukul ini biasanya bernama TUDUK KAT suatu bentuk teknologi sederhana dalam berkomunikasi semacam isyarat morse yang diketuk melalui ketontong yang terbuat dari kayu dan tersedia di setiap rumah.
Apapun peristiwa yang terjadi seperti kematian, kelahiran, bahaya, dapat buruan diinformasikan melalui ketukan ketontong tersebut.
Apa pun yang terjadi di tengah suku akan di ketahui oleh suku yang lain.

Menurut cerita perantau Padang (Sasareu menurut istilah Mentawai) isyarat morse Mentawai ini sangat efektif untuk menyebarkan informasi di seluruh pedalam kepulauan Mentawai.
Jarang penduduk yang tidak mengerti akan tetapi susah dipelajari oleh orang lain (Pendatang)

  1. Suku Mentawai tidak mengenal siapa yang kuat, ia yang berkuasa.
    Tidak dikenal adanya dispensasi hukuman kepada penguasa dan orang berpengaruh bila ia terbukti bersalah. Hukum tetap berlaku bagi semua anggota suku.
    Seorang kerei (dukun) misalnya, yang terbukti melakukan penganiayaan dengan kekuatan batin akan segera diusir dari negeri itu dan tidak boleh kembali lagi.
    Sebelum berangkat, terdakwa dibekali sampan dan bekal makanan untuk beberapa hari.
  2. Masyarakat Mentawai masih hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang terasing dari sistem budaya yang lebih luas.
    Masyarakat Mentawai harus diperkenalkan bagaimana besarnya arti satu pengorbanan dalam pembangunan yang punya kaitan luas dalam satu kesatuan nasional.
    Karenanya mereka harus diikut sertakan secara aktif dalam setiap proses pembangunan.

KENDALA MEMBANGUNAN MENTAWAI

Masih ada hambatan hingga sekarang, antara lain ;

(1). Jauhnya jarak antara tanah tepi dengan kepulauan ini, dan belum memadainya alat transportasi — tidak akan ada setiap waktu di kehendaki.

(2). Lingkungan alam dengan flora dan fauna yang berbeda, menjadikan wilayah ini dan menarik minat semua pihak eksklusif.

(3). Adaptasi terhadap lingkungan sangat berpengaruh terhadap mental basic sebagai masyarakat yang berpindah-pindah.

(4). Barang-barang keperluan sehari-hari memang tidak semuanya bisa dihasilkan sendiri, karenanya perlu ada pasar-pasar penukaran kebutuhan, yang sering didominasi oleh para pendatang.

(5). Penduduknya masih hidup dalam kelompok kecil yang terisolir dalam keterbatasan komunikasi.
Pemukiman penduduk dan kiat mereka dalam memenuhi kebutuhan sangat tergantung kepada kemurahan alam.

Lingkungan telah menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Kehidupan masyarakat menjadi sangat statis.
Hal ini berdampak kepada kesehatan masyarakat secara umum.

Setiap musim buah-buahan sering ditemui masyarakat dijangkiti penyakit kolera atau disentri. Kemudian, karena keterbatasan sarana dan petugas kesehatan serta kebiasaan penduduk kepada pedukunan sikerei, sebagai aspek sosial budaya, sering yang terjadi adalah bahaya kematian. Lebih banyak mengancam anak-anak balita.

Ketergantungan kepada alam dan lingkungan sangat berpengaruh besar.
Bahkan membawa kesulitan bagi program pemindahan penduduk kelokasi pemukiman yang telah disediakan oleh pemerintah (PKMT). )

Kalaupun ada hasil yang diperdapat oleh pertanian sederhana, maka hasil tersebut umumnya dinikmati oleh keluarga, sanak sekampung saja.

Hasil pertanian sederhana tersebut banyak terikat kepada produksi sosial.
Tidak mengherankan, bila wilayah pemukiman turun temurun masih, dan tetap akan dipertahankan.

Padanya melekat tradisi pengolahan lahan, pengambilan hasil, dan pengamanan sumber-sumber daya alam sebagai satu wilayah kesukuan maupun wilayah Sibakatlaggai yang telah diikuti sejak lama.

Memindahkan masyarakat Mentawai ke daerah yang lebih baik menurut tatanan modern, menjadi lebih sulit. Bila dipaksakan juga, setidak-tidaknya akan membawa masalah. Kerugian besar akan timbul.

Kesadaran wilayah, lingkungan dan kepemilikan ulayat suku pada masyarakat suku Mentawai sangat tinggi.
Sangat mempengaruhi mekanisme gerak mereka.

Penerapan teknologi modern tanpa kesiapan mental dan pranata sosial yang mendukung akan dapat memperlemah kesetiaan penduduk terhadap tradisi pengolahan sumber daya.

Sebagaimana lazimnya juga pada daerah lain di Indonesia, pengenalan batas-batas lingkungan kerabat, wilayah, dan tatanan sosial, akan berdampak luas bagi mekanisme pengembangan diri, dan generasi berikutnya.

Di sini mereka mengembangkan aturan-aturan yang telah disepakati tentang yang boleh dan yang tidak, sebagai suatu kesepakatan sosial.

Pengembangan pemukiman wilayah penduduk Mentawai seyogyanya di lakukan dengan memperhatikan pola – pola adaptasi sosial penduduk setempat.
Kurangnya penghargaan terhadap pemuka adat setempat bisa mengundang perlawanan.
Setidak-tidaknya menimbulkan antipati dari kelompok masyarakat luas.

Akibatnya gerak pembangunan yang dilakukan menjadi terhambat.
Yang ditunggu hanyalah pergantian generasi.
Melalui pendidikan dan pengalaman hidup di daerah yang lebih maju.
Proses kearah ini sedang berjalan.

Catatan Perjalanan Da’wah Buya Masoed Abidin dari Padang, sejak Nopember 1999 – April 2008.

Dinukilkan kembali. Moga bermanfaat.
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar
Buya Masoed Abidin

Taman Kanak Kanak Bhakti YAUMIL RAMLAH Taileleu, Siberut Barat Daya, MENTAWAI

Alhamdulillah, Taman Kanak Islam Bakti Yaumil Desa Taileleu Siberut Barat Daya selesai di atap dan dipasang lantai keramiknya pada akhir bulan JUNI 2022 M ketika memasuki akhir tahun 1443 H … Sekolah Taman kanak Kanak Islam Bakti Yaumil ini dibangun disamping Masjid Maznah al Muthairy Yaumil Ramlah Taileleu, mungkin sekali akan lebih cantik bila kita dapat membantu pengecatannya dan menyediakan peralatan sekolah anak anak muallaf Taileleu tersebut … Moga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan semua jalan ke arah itu … Amin …

Alhamdulillah, Taman Kanak Islam Bakti Yaumil Desa Taileleu Siberut Barat Daya selesai di atap dan dipasang lantai keramiknya pada akhir bulan JUNI 2022 M ketika memasuki akhir tahun 1443 H ..

Sekolah Taman kanak Kanak Islam Bakti Yaumil ini dibangun disamping Masjid Maznah al Muthairy Yaumil Ramlah Taileleu, mungkin sekali akan lebih cantik bila kita dapat membantu pengecatannya dan menyediakan peralatan sekolah anak anak muallaf Taileleu tersebut …

Moga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan semua jalan ke arah itu … Amin …Terimakasih para Muhsinin … Kita masih memerlukan Al Quran dan sarung mukenah buat mereka Insyaallah …

Terimakasih para Muhsinin … Kita masih memerlukan Al Quran dan sarung mukenah buat mereka Insyaallah …. Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin …. Wassalamu ‘alaiykum wa Rahmatullahi wa Barakatuh … Buya HMA, Mas’oed Abidin.